Pekan Suci – 1 – Minggu Palma

Minggu Palma

Umat Katolik memulai Pekan Suci dengan perayaan Minggu Palma, Minggu Palem. Dalam masa prapaskah yang dimulai dari Rabu Abu maka Pekan Suci adalah minggu terakhir dari masa prapaskah. Kali ini cerita tentang  Perayaan Hari Minggu Palma di Gereja St. Franciscus Xaverius Cangkringan.

IMG_20180325_072309[1]

Seperti juga mungkin terjadi di paroki-paroki yang lain. Perayaan Minggu Palma dimulai dengan perberkatan daun palem yang dibawa umat dan perarakan. Perarakan ada yang dimulai dari lingkungan gereja sendiri atau dari tempat sekitar gereja. Di Gereja St. Fransiscus Xaverius Cangkringan – ini stasi dari Paroki Gereja St Petrus Paulus Babadan http://peterpaulbabadan.blogspot.co.id/ – perayaan Minggu Palma dimulai dari rumah seorang umat. Di rumah tersebut diadakan pemberkatan daun palem kemudian diteruskan dengan perarakan ke gereja, sekitar 150 meter.

Misa dimulai pukul 08:00 tetapi antusias umat sudah terasa satu jam sebelumnya. Mereka sudah berdatangan, terutama para petugasnya. Petugas koor berseragam, petugas liturginya bersiap. Beberapa gambar berikut ini merekam keadan itu.

Perayaan misa dipimpin oleh Romo Antonius Susanto, OMI yang dalam homili pendek setelah bacaan sebelum perarakan mengingatkan Yesus yang disambut sebagai raja memasuki Yerusalem adalah Yesus Sang Raja kita semua. Kita harus berani menyatakan: HOSANA bagi Yesus yang meraja di hidup kita. Beberapa gambar ini merekam suasana yang ada.

Perarakan dari rumah tersebut ke gereja melalui jalan desa (Jl. Dliring) kemudian melewati jalan utama Cangkringan. Petugas kepolisian ikut membantu mengatur lalu lintas. Pemuda dan pemudi desa membantu menyediakan tempat parkir dan mengatur jalan. Jelas tergambar kehidupan beradampingan yang penuh guyup, saling membantu, dan saling menghormati.

Perayaan Minggu Palma dilanjutkan perayaan ekaristi di gereja. Di Minggu Palma dibacakan Kisah Sengsara Tuhan dari Markus 15: 1-15. Dalam homilinya Romo Santo meminta umat untuk mengangkat daun palem dan mengucapkan HOSANA…HOSANA..HOSANA, setelah itu diminta meletakkan palem dan mengepalkan tangan sambil mengucapkan SALIBKAN DIA…SALIBKAN DIA…SALIBKAN DIA. Umat diminta merasakan apakah ada bedanya? Kemudian homili mengalir hingga bahwa Kristus sang Raja itu mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Selama pekan suci ini kita diminta untuk meresapi sengsara Tuhan Yesus sebagai silih atas dosa-dosa manusia.

Demikian reportase Perayaan Minggu Palma di Gereja St. Frasiscus Xaverius Cangkringan. Beberapa moment yang tertinggal.

Jika ada yang nanya: Kikhu dan Robyn di mana? Ya mereka mendapat tempat terbaik: di garasi saja :))

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *