Bahasa Indonesia bagi kita sudah sangat biasa. Ia menjadi bahasa formal, menjadi bahasa pergaulan, bahkan menjadi bahasa ibu bagi sebagian dari kita. Bahasa Indonesia dipelajari sejak kita menginjak kaki di sekolah, terus dipelajari hingga di tingkat sekolah tinggi ada satuan kredit sendiri untuk Bahasa Indonesia.
Seperti biasa, yang sudah biasa seringkali membuat kita tidak menyadari ada kesalahan. Ada istilah salah kaprah, kesalahan yang bisa diterima. Di samping tidak menyadari kesalahan, kebiasaan seringkali membuat enggan kita untuk menemukan sesuatu yang baru. Kita cenderung tidak berdaya pada kebiasaan. Kreativitas menjadi tumpul karena faktor kebiasaan. Juga dalam hal berbahasa.
Kamus, thesaurus, dan glosari adalah alat kita untuk menjelajah bahasa. Mereka menawarkan seribu kemungkinan, memberikan arti yang sebenarnya dari sebuah kata, atau memberitahu kita mana yang baku untuk sebuah kata. Satu contoh kecil, kita sering mendengar atau bahkan menggunakan kata ‘dihimbau’, ternyata ‘himbau’ bukan kata baku, seharusnya ‘imbau – mengimbau’ yang artinya ‘meminta (menyerukan) dengan sungguh-sungguh, mengajak, memanggil, menyebut nama orang’. Kata ‘mengimbau’ juga berpadanan dengan ‘memanggil; memelawa; mengajak; menyemput; menyeru’. Jadi jangan kaget dan tidak usah bingung jika nanti ada pengumuman ‘Ketua RT memelawa warga untuk ikut aktif dalam pemilahan sampah.’
Alat tadi sebenarnya sudah sangat dimudahkan dalam abad elektronik ini. Tersedia aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dapat dijalankan pada banyak sistem operasi sesuai peralatan yang kita punyai. Banyak situs, baik yang serius maupun yang amatir, memberikan kesempatan kita untuk mencari arti kata, padanan kata, maupun kata baku. Menjadi mudah sebetulnya untuk lebih mengakrabi bahasa kita sendiri.
Terakhir sebuah akun twitter dapat kita manfaatkan baik untuk mencari arti kata maupun padanan kata. Caranya juga mudah sekali, cukup mention @katakateglo dengan format @katakateglo (lema) untuk arti kata, @katakateglo padanan (lema) untuk cari padanan kata, @katakateglo (lema) atau (lema) untuk cari kata baku.
Silakan dicoba. Meskipun sepertinya @katakateglo masih terus dikembangkan dan pengembangnya cukup punya rasa humor dengan memberikan cuitan salam penutup yang ‘manusiawi’ ketika kita tidak membutuhkan jawaban yang disarankan. Penasaran ? Silakan mencoba sendiri atau lihat gambar berikut.
Tabik.